WHAT'S NEW?
Loading...

Forsi Gelar Diskusi Interaksi Sosial dan Etika Kerelawanan



Diskusi Perdana Forsi (Doc. PLD UIN Sunan Kalijaga)
 Yogyakarta (Jumat,31/10/14) merupakan hari bersejarah bagi Forum Sahabat Inklusi (Forsi). Forsi adalah wadah kegiatan sosial sahabat inklusi dan kawan-kawan difabel. Setelah diresmikan sekitar bulan Mei yang lalu, hari ini Forsi menggelar program perdananya yang dikemas dalam diskusi bulanan. Diskusi inklusi yang bertajuk “Interaksi Sosial Sahabat Inklusi dengan Difabel” ini bertempat di Ruang Sidang lantai 3 rektorat lama UIN Sunan Kalijaga. Menghadirkan Siti Aminah, M.Si sebagai pembicara.

                Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menemukan titik temu bagaimana seorang relawan (sahabat inklusi) dapat menerapkan etika kerelawanan saat berinteraksi dengan kawan-kawan difabel. Melalui presentasinya Siti Aminah yang juga sebagai salah satu pengelola Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga menjelaskan ada tiga hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang relawan, yakni nilai, pengetahuan, dan keterampilan.

 “Sebelum menjalankan fungsinya, seorang relawan harus menanamkan di dalam dirinya nilai “difabel” kepada penyandang difabel. Seorang difabel mempunyai kemampuan yang  sama dalam mencapai tujuan seperti manusia pada umumnya, namun cara-cara mereka saja yang berbeda. Difabel berasal dari bahasa inggris diffable yang sering disebut juga sebagai different ability.”

Tambahnya, seorang relawan harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan. Semisal tentang seluk beluk difabel (daksa, netra, dan rungu wicara), Undang-Undang mengenai hak pendidikan untuk difabel, hak dan kewajiban relawan, dan sebagainya. Selain itu relawan juga dapat membekali dirinya degan ketrampilan, seperti ketrampilan bahasa isyarat, kertampilan menyapa bagi difabel rungu, cara menggandeng difabel netra, menemani saat di kelas maupun mendampingi saat mencari bahan pembelajaran di perpustakaan.

Diskusi ini berlangsung secara interaktif antara pembicara dan peserta. Dilengkapi dengan sharing pengalaman dari relawan dan juga difabel. Melalui kegiatan ini akhirnya ditemui beberapa persoalan yang dapat menjadi bahan evaluasi antara pihak lembaga, relawan, dan difabel. Sehingga diharapkan hasil dari diskusi dapat menjadi acuan kegiatan pembelajaran selanjutnya (Iis).

Artikel juga dapat dibaca di http://pld.uin-suka.ac.id/2014/12/diskusi-bulanan-forsi-edisi-november.html