WHAT'S NEW?
Loading...

Nur Baiti Ketua ForSi Terpilih Periode 2015/2016



           Yogyakarta, Sabtu (28/03) Forum Sahabat Inklusi (ForSi) mengadakan musyawarah besar pergantian kepengurusan yang bertempat di Kantor Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sidang dimulai pada pukul 08.30 WIB diawali dengan pembacaan tata tertib oleh Abdullah Fikri disusul dengan sidang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) periode 2014/2015 kepengurusan yang dipimpin oleh Nunung Masitoh. Sepanjang sidang sempat terjadi diskusi alot antara para anggota dan pengurus ForSi setahun ini. Diskusi membahas berjalannya program kerja, keuangan organisasi, serta laopran lainnya yang saat itu diketuai oleh Mustar Judin. Ketua dan wakil ketua mengawali laporannya, kemudian disusul sekretaris dan bendahara, serta divisi-divisi ForSi seperti SDM, Advokasi, Keagamaan, dan Kehumasan.

                Memasuki waktu dzuhur sesi pertama dan kedua selesai dilanjutkan istirahat, sholat, dan makan siang. Kemudian acara disusul dengan sidang pemilihan ketua Forsi periode 2015/2016 yang diketuai oleh Tris Munandar. Saat itu terdapat 3 kandidat pilihan hasil pertimbangan tim formatur, di antaranya Rohmadi mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS), Nur Baiti mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Irmalia Nur Jannah mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), yang tahun lalu juga menjabat sebagai wakil ketua. Ketiganya menyampaikan visi dan misi secara bergantian. Visi dan Misi tak jauh-jauh dari tujuan utama ForSi. Dasar pembentukan ForSi diharapkan dapat menghilangkan garis batas antara relawan dan difabel.

              Pemilihan pun dimulai, panitia membagikan kartu suara kepada semua anggota yang hadir. Mereka harus memilih dan menuliskan nama dari salah satu kandidat terpilih. Setelah semua kartu suara terkumpul penghitungan suara dimulai  yang disaksikan oleh semua anggota serta Achmad Siddiq sebagai saksi utama. Hasil akhir diketahui bahwa Nur Baiti berhasil mengungguli dua kandidat lainnya yakni meraih suara sebanyak 14, disusul Irmalia dengan 7 suara, dan Rohmadi 1 suara. Akhirnya berdasarkan suara terbanyak Nur Baiti terpilih sebagai ketua ForSi periode 2015/2016. Dalam pidatonya Nur Baiti menyampaikan bahwa ForSi bagaikan satu tubuh, “Misal saya ga becus mimpin tolong diingatkan dan bantu. Saya tahu tidak ada orang beriman yang mengejar jabatan, karena tanggung jawabnya yang sangat besar.” Baiti berharap antara pengurus dan anggota kedepannya bisa saling membantu, berjuang, dan memajukan Forsi.

                Terpilihnya Nur Baiti menjadi harapan baru bagi ForSi yang usianya masih seumur jagung ini. Suara harapan itu juga bermunculan dari anggota-anggotanya. “Saya suka karena dia mempuanyai kemampuan (waktu tepat, bagus). Kita siap mendukung Forsi. Kita tunarungu bersemangat belajar di kampus ini, untuk mencapai tujuan tertentu dan cita-cita,” tulis Beni mahasiswa PAI di kertas sewaktu kami mewawancarainya. Wildan mahasiswa PMI Berharap kedepannya ForSi bisa melaksanakan agenda yang telah diprogramkan. Ia juga mengusulkan agar ekstra musik seperti band dapat dijalankan. “Forsi terus berjaya! Saya harap agenda-agenda keagaamaan di ForSi ditingkatkan lagi,” ujar Tri Wibowo Mahasiswa PMI. Sejalan dengan anggota lainnya Ahmad Pujianto mahasiswa Filsafat Agama berharap ForSi dapat menjadi wadah berkembangnya inklusi yang progresif.

Kepala PLD Arif Maftuhin menghimbau sedapat mungkin ForSi menjadi wadah kelompok-kelompok yang berbeda dan sebagai tempat agar para Sahabat Inklusi berkembang. Para difabel dan dan non-difabel dapat tergabung menjadi satu, sehingga menghilangkan pandangan disabilitas dan memandang tiap-tiap orang berbeda sesuai dengan kemampuannya. Sedapat mungkin ForSi dapat menjadi wadah kelompok-kelompok yang berbeda serta tempat para sahabat inklusi berkembang. Harapannya semua relawan maupun para mahasiswa difabel dapat tergabung dalam ForSi ini (Iis).